Jumat, 24 November 2017

KERASNYA PERJUANGAN HIDUP TENTARA PEREMPUAN KORUT



Beritaduniateraneh - Ketika kita mendengar kata Korea Utara, yang pasti di pemikiran kita mengenai negara ini adalah negara komunis yang kejam dan serba tertutup dalam segala hal. Korea Utara terletak di wilayah yang sempit dan di apit oleh 3 negara yaitu China, Rusia dan Korea Selatan. Walaupun negara ini termasuk kecil namun kekuatan militernya tidak dapat diremehkan, bahkan Amerika Serikat pun sempat menentang negara ini karena percobaan rudal yang mencapai wilayahnya. Selain itu hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan yang terlihat damai juga masih dalam status perang, karena perjanjian perdamaian yang tidak pernah di tanda tangani.

Kebijakan pemerintahan Korea Utara bisa di bilang sangat otoriter dan kejam kepada rakyatnya, sangat berbanding terbalik dengan yang terjadi di Korea Selatan. Jika di Korea Selatan, wajib militer di tujukan khusus untuk kaum pria, lain halnya dengan di Korea Utara. Di Korea Utara, perempuan harus berdinas militer minimal 7 tahun dan untuk prianya 10 tahun. Wajib militer di negara ini merupakan yang terlama di dunia.


Seorang perempuan mantan tentara Korea Utara, Lee So Yeon mengungkapkan bahwa kehidupan sebagai perempuan di kekuatan militer sangatlah berat sehingga sebagian dari mereka sampai tidak mengalami menstruasi dan pemerkosaan adalah kehidupan keseharian bagi banyak tentara perempuan. Pelatihan keras dan berkurangnya jatah makanan juga berdampak pada kesehatan para tentara perempuan. Pada awalnya So Yeon yang masih berusia 17 tahun dan yang lainnya mengajukan diri menjadi tentara adalah untuk mendapat jaminan makanan setiap hari karena pada saat itu tahun 1990 an Korea Utara sedang di landa kelaparan.

Fasilitas di kamp tentara juga sangat memprihatinkan, untuk tidur saja harus tidur di kasur yang terbuat dari sekam atau kulit padi sehingga semua bau badan merembes ke kasur. Menurut So Yeon, sebagai seorang perempuan salah satu hal terberat adalah tidak bisa mandi dengan benar, tidak ada air panas. Tentara wanita tidak selalu memiliki akses ke toilet pribadi, terkadang mereka seringkali harus buang hajat di depan laki - laki yang membuat mereka jadi khawatir karena rentan mengalami pelecehan. Untuk mandi, mereka harus menggunakan air sungai di gunung yang terhubung melalui selang dan tidak jarang ada katak dan ular saat menggunakan air tersebut.

Lee So Yeon berhenti menjadi tentara di usia 28 tahun, sebelumnya ia bertugas sebagai sersan di unit sinyal yang dekat dengan perbatasan Korea Selatan. Pada tahun 2008, dia mencoba melarikan diri ke Korea Selatan namun usahanya gagal karena dia tertangkap di perbatasan China dan akhirnya di kirim ke sebuah kamp penjara selama setahun. Tak lama setelah meninggalkan penjara, dia mencoba lagi usaha keduanya dengan berenang ke sungai Tumen dan menyeberang ke China. Setelah sampai di perbatasan, dia bertemu dengan seorang broker yang mengatur perpindahannya melalui China ke Korea Selatan. Sekarang So Yeon telah berusia 41 tahun dan ia merasa lega memiliki kesempatan untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya walaupun dia harus berjuang secara finansial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Cinta 4 Bos Teknologi Dunia asal China

Beritaduniateraneh - Di balik kesuksesan seorang suami selalu ada peran hebat sang istri yang selalu menemani, begitu pula dengan sukses...